Disusun
Oleh:
KELOMPOK
1
1.
IIS
IHSANI
2.
NOVI
PUSPITASARI
3.
SYAMSIYAH
PROGRAM
STUDI : PGMI-A
SEMESTER
4
INSTITUT
AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Jalan
Widarasari III Tuparev-Cirebon
Telp. 0231-246215
Tahun 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas
semua rahmat, taufiq dan hidayah serta inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik tanpa adanya halangan yang melanda. Tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. yang telah menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju
jalan yang terang.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah Administrasi Pendidikan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Administrasi
Kurikulum.” Makalah ini
diharapkan dapat membantu para mahasiswa pada umumnya sebagai penambah
pengetahuan dan pemahaman tentang Administrasi Pendidikan khususnya mengenai
administrasi dalam bidang kurikulum.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Cirebon, 14 Januari 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.
Latar
Belakang Masalah............................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah...................................................................................... 2
C.
Tujuan
Penulisan........................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A.
Pengertian
Administrasi Kurikulum......................................................... 3
1.
Administrasi............................................................................................ 3
2.
Kurikulum.............................................................................................. 3
3.
Administrasi
Kurikulum........................................................................ 4
B.
Ruang
Lingkup Administrasi Kurikulum................................................ 5
C.
Tujuan
Administrasi Kurikulum............................................................... 7
D.
Fungsi
Administrasi Kurikulum................................................................ 7
E.
Komponen
Kurikulum............................................................................... 8
F.
Kegiatan-kegiatan
Administrasi atau Manajemen Kurikulum.............. 9
G.
Pelaksanaan
Kurikulum............................................................................. 9
H.
Landasan
Perencanaan Kurikulum.......................................................... 12
I.
Tugas
dan Peran Kepala Sekolah dalam Administrasi Kurikulum....... 13
BAB III
PENUTUP.......................................................................................... 15
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 15
B.
Saran............................................................................................................ 16
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dari makalah yang berjudul “Administrasi Kurikulum” ini maka latar
belakang masalahnya adalah sebagai berikut:
Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian
dari program pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas
pendidikan dan bukan semata-mata hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran.
Kurikulum tidak hanya memperhatikan perkembangan dan pembangunan masa sekarang
tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa depan.
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang
memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu
sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga
pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan
sekolah yang bermutu dan berkualitas. Adanya beberapa program pembaruan dalam
bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan
masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan kehidupan demokratis
yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan informasi sekarang ini.
Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan kurikulum
adalah pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan atau sekolah perlu dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga dan
pembantu pimpinan yang dikembangka secara integral dalam konteks Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta
disesuaikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Tujuan pendidikan sekolah lebih luas dan kompleks karena dituntut
selalu sesuai dengan perubahan. Kurikulum harus selalu diperbarui sejalan
dengan perubahan itu. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan,
kurikulum harus disusun secara strategis dan dirumuskan menjadi program-program
tertentu. Karena harus selalu relevan dengan perubahan masyarakat, penyusunan
kurikulum harus mempertimbangkan berbagai macam aspek seperti perkembangan
anak, perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan kebutuhan masyarakat,
lapangan kerja, dan sebagainya.
Kurikulum merupakan suatu yang sangat penting dan menentukan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum berfungsi sebaga alat untuk pencapaian
tujuan pendidikan, apabila tujuan pendidikan berubah maka secara otomatis
kurikulum juga diubah. Kualitas lembaga dan lembaga pendidikan banyak
ditentukan oleh faktor kurikulum.
Administrasi kurikulum di sekolah merupakan kegiatan yang sangat
penting di antara kegiatan-kegiatan administrasi lainnya. Kurikulum dengan
diiringi administrasinya yang baik, tepat, cermat akan mampu membuahkan hasil
pendidikan yang baik. Kecakapan pengelolaan, penataan dan pelaksanaan kurikulum
tidak hanya menjadi kebutuhan dan tanggung jawab guru, juga dirasakan sangat
perlu bagi para pengelola lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Memahami dan mengenal berbagai aspek administrasi pendidikan di
sekolah memang merupakan salah satu kemampuan (kompetensi dasar) yang harus
dimiliki setiap guru, karena di samping tugas pokoknya sebagai pendidik atau
pengajar, guru juga berfungsi sebagai administrator yang menyangkut
ketatalaksanaan kurikulum.
B.
Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1.
Apa
yang dimaksud administrasi kurikulum?
2.
Apa
ruang lingkup administrasi kurikulum?
3.
Apa
tujuan dan fungsi administrasi kurikulum?
4.
Bagaimana
pelaksanaan kurikulum?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui
dan memahami tentang pengertian administrasi kurikulum, ruang lingkup
administrasi kurikulum, tujuan dan fungsi kurikulum. Serta untuk membantu
mempersiapkan manajemen sekolah bermutu terutama berkenaan dengan manajemen
kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan di sekolah,
baik itu dilakukan oleh para guru, komite sekolah, kepala sekolah dan
pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Administrasi Kurikulum
1.
Administrasi
Administrasi adalah usaha dan
kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai
tujuan. Kata administrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu administrare
yang artinya pengabdian atau pelayanan. Istilah administrasi berasal dari bahasa
latin, yang terdiri dari dua kata yaitu “ad” yang berarti ke atau kepada
dan “ministare” yang berarti melayani , membantu, memimpin.
Administrasi dalam arti sempit
adalah kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan
ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan. Sedangkan dalam arti luas, administrasi adalah seluruh proses
kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan
memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Menurut Sondang P. Siagian,
administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
2.
Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
(dikutip dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurikulum)
Secara etimologis, kurikulum berasal
dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari dan curare
yang berarti tempat berpacu. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada
zaman Romawi Kuno di Yunani , yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
(dikutip dari jihadada.blogspot.com/p/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html)
Kurikulum dalam arti sempit sekali
adalah jadwal pelajaran. Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran
baik teoir maupun praktik yang diberikan kepada siswa selama mengikuti pendidikan
tertentu (pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan). Kurikulum dalam arti
luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada
siswa selama mengikuti pendidikan. (Hartati Sukirman et al, 2009: 26)
Sementara dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dari pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan
yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman yang harus dilakukan siswa,
strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari
dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata. Dengan demikian, pengembangan
kurikulum meliputi penyusunan dokumen, implementasi dokumen serta evaluasi
dokumen yang telah disusun.
3.
Administrasi Kurikulum
Administrasi Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi
belajar mengajar. (Hartati Sukirman et al, 2009: 26)
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara
efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
B.
Ruang Lingkup Administrasi Kurikulum
Kegiatan administrasi kurikulum ditinjau dari tiga fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/penilaian.
a.
Perencanaan
Kurikulum
Perencanaan kurikulum dibedakan menjadi dua, yakni di tingkat pusat
dan yang dilaksanakan di sekolah.
1)
Perencanaan
tingkat pusat, meliputi: tujuan pendidikan, bahan pelajaran dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang dilaksanakan di sekolah.
a)
Tujuan
pendidikan, secara hirarkis dari tingkat nasional ke bawah meliputi: tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional (tujuan pendidikan tingkat lembaga,
jenis dan tingkat sekolah), tujuan kurikulum (tujuan untuk mata pelajaran
tertentu), tujuan instruksional umum dan khusus (TIU dan TIK).
b)
Bahan
pelajaran direncanakan oleh pusat dan diberikan kepada sekolah dalam bentuk
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Bahan pengajaran yang disiapkan
ini lebih dikenal dengan kurikulum. Ada tiga jenis mengorganisasikan kurikulum,
yaitu: secara terpisah (separate subject curriculum), berhubungan (correlated
curriculum), dan terpadu (integrated curriculum) (Nasution, 1978:92).
c)
Pedoman-pedoman
pelaksanaan kurikulum yang disusun oleh pusat dan harus diikuti oleh sekolah
antara lain: struktur program (susunan mata pelajaran dan alokasi waktu), pedoman
penyusunan kalender pendidikan, pedoman penyusunan jadwal pelajaran, dan
lain-lain.
2)
Perencanaan
yang dilakukan sekolah. Berdasarkan perencanaan tingkat pusat sekolah menyusun
rencana kegiatan sekolah terkait dengan proses belajar mengajar di kelas.
Kegiatan tersebut antara lain: merencanakan program tahunan, rencana program
caturwulan, rencana persiapan mengajar atau satuan pelajaran, jadwal pelajaran
sekolah, dan sebagainya.
b.
Pelaksanaan
Kurikulum
Pada intinya pelaksanaan kurikulum merupakan pelaksanaan interaksi
belajar mengajar, yang dapat terbagi menjadi tiga tahap yaitu: persiapan,
pelaksanaan pelajaran, dan penutupan.
1)
Tahap
persiapan pelajaran, adalah kegiatan yang dilakukan guru sebelum mulai
mengajar, antara lain: memeriksa ruang kelas, mengabsen siswa, kesiapan alat
dan media, serta kesiapan siswa.
2)
Tahap
pelaksanaan pelajaran, adalah kegiatan mengajar sesungguhnya yang dilakukan
oleh guru dan sudah ada interaksi langsung dengan siswa mengenai pokok bahasan
yang diajarkan. Tahap ini terbagi atas tiga bagian yaitu: pendahuluan,
pelajaran inti, dan evaluasi.
3)
Tahap
penutupan yaitu kegiatan yang terjadi di kelas sesudah guru selesai
melaksanakan tugas mengajar.
Kegiatan
administrasi kurikulum yang dilaksanakan oleh guru pada waktu pelaksanaan
pelajaran ada dua hal yaitu: mengisi buku kemajuan kelas dan mengisi buku
bimbingan belajar siswa.
c.
Pengawasan
atau Penilikan Kurikulum
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah dilaksanakannya
evaluasi baik formatif maupun sumatif. Kedua jenis evaluasi ini dimaksudkan
untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar dilihat dari prestasi atau
hasil yang telah dikuasai siswa, yang pada akhirnya diarahkan untuk mengkaji
seberapa jauh kurikulum telah dilaksanakan.
Evaluasi formatif adalah evaluasi atau penilikan yang dilakukan
oleh guru setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari oleh siswa. Evaluasi
formatif terutama dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada guru mengenai
keberhasilan program mengajarnya. Dalam hal ini keberhasilan siswa merupakan
petunjuk utama keberhasilan program mengajar yang diselenggarakan oleh guru
pemegang bidang studi yang bersangkutan, dan jenis evaluasi ini dikenal sebagai
ulangan harian.
Evaluasi sumatif atau dikenal dengan tes sumatif adalah tes yang
diselenggarakan oleh guru setelah satu jangka waktu tertentu (semester atau
caturwulan). Tes sumatif ini dalam pelaksanaannya sering disebut dengan ulangan
umum yang biasanya diselenggarakan secara serentak untuk seluruh sekolah.
Butir-butir soal untuk tes sumatif, jumlah dan kualitasnya harus lebih
dibandingkan dengan butir-butir dalam tes formatif. Perlu diperhatikan bahwa
tes sumatif bukan hanya sekedar gabungan dari soal-soal tes formatif atau
memilih beberapa butir soal tes formatif, karena tes sumatif mempunya tujuan
yang berbeda dengan tes formatif. Beberapa butir soal harus dapat mengukur
kemampuan siswa dalam kaitannya dengan pengertian-pengertian yang terkandung
dalam beberapa pokok bahasan yang terpisah. Lebih jelasnya, tes formatif
dimaksudkan untuk mengukur TIK, tetapi tes sumatif dimaksudkan untuk mengukup
pencapaian TIU. (Hartati Sukirman et al, 2009: 26-28)
C.
Tujuan Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum bertujuan untuk:
1.
Membantu
para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, mengendalikan, serta menila proses belajar mengajar di sekolah.
2.
Meningkatkan
keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai sumber belajar
dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat.
(dikutip dari sindemeysin.blogspot.com/2009/04/tujuan-administrasi-kurikulum.html)
D.
Fungsi Administrasi Kurikulum
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan administrasi kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif,
efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman
belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari administrasi
kurikulum di antaranya sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
2.
Meningkatkan
keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya
melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu mellui kegiatan
ekstrakurikuler yang dikeola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3.
Meningkatkan
relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif
dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitar.
4.
Meningkatkan
efektifitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan terpadu
dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
belajar.
5.
Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu
dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan
dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain
dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa selalu
termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena
adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
6.
Meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum, kurikulum yang
dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi
bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan
pembangunan daerah setempat.
E.
Komponen Kurikulum
Mengingat bahwa fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidkan, maka hal ini berarti bahwa
sebagai alat pendidkan kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang
yang dapat mendukung operasinya dengan baik. Bagian-bagian ini disebut komponen
yang saling berkaitan, berinteraksi dalam upaya mencapai tujuan.
Menurut Hasan Langgulung ada 4 komponen utama kurikulum, yaitu:
a.
Tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang yang
bagaimana yang kita bentuk dengan kurikulum tersebut.
b.
Pengetahuan
(knowledge), informasi-informasi, data-data, aktivitas-aktivitas dan
pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu. Bagian inilah yang
disebut mata pelajaran.
c.
Metode
dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan
memotivasi murid untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum.
d.
Metode
dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan
hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.
F.
Kegiatan-kegiatan Administrasi atau Manajemen Kurikulum
Kegiatan manajemen dititikberatkan pada usaha-usaha pembinaan
situasi belajar-mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.
Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting di sini dapat disebutkan dua hal
yaitu:
a.
Kegiatan
yang amat erat kaitannya dengan tugas guru, kegiatan ini meliputi:
·
Pembagian
tugas mengajar
·
Pembagian
tugas atau tanggung jawab dalam membina ekstrakurikuler
·
Koordinasi
penyusunan persiapan mengajar
b.
Kegiatan
yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar, kegiatan ini meliputi:
·
Penyusunan
jadwal pelajaran
·
Penyusunan
program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu (caturwulan, semesteran,
tahunan)
·
Pengisian
daftar kemajuan murid
·
Penyelenggaraan
evaluasi hasil belajar
·
Laporan
hasil evaluasi
·
Kegiatan
bimbingan penyuluhan
G.
Pelaksanaan Kurikulum
Sebagai salah satu batasan pengertian yang dimaksud dengan
pelaksanaan kurikulum adalah pelaksanaan belajar mengajar di kelas merupakan
inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas,
guru menyempatkan perhatian hanya pada interaksi proses belajar mengajar. Namun
demikian, fisik, ruangan dan aktivitas kelas tidak luput dari perhtiannya,
justru sudah dimulai semenjak memasuki ruangan belajar. Oleh karena itu, selama
guru berada dalam kelas terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan pelajaran, dan tahap penutupan.
1.
Persiapan
Tahap persiapan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru sebelum
memulai mengajar, yang dikerjakan antara lain:
a.
Mengucapkan
“Selamat Pagi” serta salam dan meletakkan alat-alat mengajar di meja.
b.
Memperhatikan
kondisi di sekeliling kelas apakah ada kondisi yang mengganggu proses
belajar-mengajar, misalnya jendela belum dibuka, papan tulis yang belum
dibersihkan, terdapat gambar miring, kapur tulis berantakan, dan lain
sebagainya.
c.
Melakukan
absensi
d.
Memeriksa
apakah siswa sudah siap dengan catatan dan sudah tidak ada lagi barang-barang
atau buku lain yang dipegang siswa.
2.
Pelaksanaan
Pelajaran
Tahap pelaksanaan pelajaran adalah kegiatan mengajar sesungguhnya
yang dilakukan oleh guru dan sudah ada interaksi langsung dengan siswa mengenai
pokok bahasan yang diajarkan. pelaksanaan pelajaran terbagi menjad tiga tahapan
kegiatan yaitu:
a.
Pendahuluan
yaitu merupakan tahap dimana guru mulai mengajar dengan mengarahkan perhatian
untuk masuk ke pokok bahasan, misalnya dengan memberikan apersepsi atau
mengajukan pertanyaan yang harus dijawab siswa atau menyuruh siswa untuk
bercerita tentang bahan yang akan diterangkan, dan lain sebagainya.
b.
Pelajaran
inti yaitu interaksi belajar mengajar yang terjadi di mana selama guru dan
siswa membahas pokok bahasan yang menjadi acara pada jam itu.
c.
Evaluasi
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru setelah selesai pembahasan pelajaran
inti. Penutupan ini dapat dilakukan dengan membuat ringkasan, mengajukan
pertanyaan, memberikan evaluasi formatif, memberikan tugas rumah dan
sebagainya.
3.
Penutupan
Tahap penutupan adalah kegiatan yang terjadi di kelas setelah guru
selesai melaksanakan tugas mengajarkan materi yang menjadi tanggung jawabnya
untuk pertemuan itu. Penutupan pelajaran dilakukan dengan menghapus papan
tulis, pesan dan kesan, ucapan “Selamat Pulang” dan lain sebagainya.
Kegiatan manajemen kurikulum yang dilaksanakan oleh guru pada waktu
pelaksanaan pelajaran ada dua yaitu:
a.
Pengisian
Buku Kemajuan Siswa
Buku kemajuan siswa atau sering disebut buku kelas adalah buku yang
digunakan untuk mencatat kemajuan pelaksanaan pelajaran. Buku ini bisa
diletakkan di meja guru dan diisi oleh guru atau siapapun yang ditunjuk tentang
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pelajaran.
b.
Pengisian
Buku Bimbingan Belajar
Buku bimbingan belajar ini diisi oleh guru pada waktu sedang
mengajar, yang dicatat adalah hal-hal mengenai kesulitan perseorangan atau
kelompok maupun klasikal serta pemecahan yang telah dicobakan. Catatan ini
penting sekali untuk memperbaiki cara mengajar untuk masa yang akan datang
apalagi untuk kasus yang serupa.
Sebagus apapun
desain atau rancangan kurikulum yang dimiliki, keberhasilannya sangat tergantung
pada guru. Kurikulum yang sederhanapun apabila gurunya memiliki kemampuan,
semangat dan dedikasi yang tinggi hasilnya akan lebih baik dari desain
kurikulum yang hebat tetapi kemampuan, semangat dan dedikasi gurunya rendah.
Sukmadinata
(2007:219) menegaskan beberapa hal yang
harus dimiliki oleh setiap guru dalam pelaksanaan kurikulum antara lain:
1.
Pemahaman
esensi dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum;
2.
Kemampuan
untuk menjabarkan tujuan-tujuan kurikulum tersebut menjadi tujuan-tujuan yang
lebih spesifik; dan
3.
Kemampuan
untuk menterjemahkan tujuan-tujuan khusus kepada kegiatan pembelajaran.
Di samping itu, menurut Asnawir (2004:224) seorang guru juga harus
memiliki sepuluh kompetensi dalam mengajar, yaitu:
1.
Menguasai
bahan
2.
Mengelola
program belajar-mengajar
3.
Mengelola
kelas
4.
Menggunakan
media atau sumber belajar
5.
Menguasai
landasan pendidikan
6.
Mengelola
interaksi belajar-mengajar
7.
Menilai
prestasi belajar mengajar
8.
Mengenal
fungsi dan layanan bimbingan dan konseling
9.
Mengenal
dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10.
Memahami
dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran
Dengan demikian para guru harus mampu menguasai materi pelajaran,
pengetahuan cara mengajar dan pengetahuan tentang tingkah laku individu. Selain
itu guru harus mampu menghargai profesinya serta harus terampil dalam
berperilaku.
H.
Landasan Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum pendidikan harus mengasimilasi dan
mengorganisasi informasi dan data secara intensif yang berhubungan dengan
pengembangan program lembaga atau sekolah. Informasi dan data yang menjadi area
utama adalah sebagai berikut:
a.
Kekuatan
Sosial
Perubahan sistem pendidikan di Indonesia sangatlah dinamis.
Pendidikan kita menggunakan sistem terbuka sehingga harus selalu menyesuaikan
dengan perubahan dan dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik itu
sistem politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Proses pendidikan merupakan
sebuah perjalanan sejarah di dalam suatu negara yang selalu menerapkan
mekanisme adaptasi untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Kekuatan yang lain pada satuan pendidikan dan perencaan kurikulum
adalah perubahan nilai struktur dari masyarakat itu sendiri.
b.
Perlakuan
Pengetahuan
Perencana dan pengembangan kurikulum, umumnya bereaksi terhadap
keberadaan data dan informasi yang berhubungan dengan pembelajaran. Di sekolah
tradisional biasanya struktur informasi lebi dari informasi itu sendiri.
Pertimbangan lainnya untuk perencana kurikulum yang berhubungan dengan
perlakuan pengetahuan adalah di mana individu belajar aktif untuk mengumpulkan
dan mengolah informasi, mencari fakta dan data, berusaha belajar tentang sikap,
emosi, perasaan terhadap pembelajaran, proses informasi, memanipulasi,
menyimpan, dan mengabil kembali informasi tersebut dikembangkan dan digunakan
dalam kegiatan merancang kurikulum yang disesuakan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.
c.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Manusia
Landasan ketiga dalam perencanaan kurikulum adalah informasi yang
berhubungan dengan perkembangan manusia. Data-data ini penting seperti kegiatan
sekolah yang selalu menyediakan untuk pengembangan program sekolah baru, lebih
awal anak belajar pendidikan khusus, pendidikan alternatif, dan pendidikan
akselerasi. Umumnya penting untuk dipahami tentang pola-pola dari pertumbuhan
dan perkembangan karena para guru dituntut untuk merencanakan kurikulum atau
program pembelajaran yang berkenaan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.
Kontribusi untuk memahami perkembangan manusia telah menyeluruh di dunia ini
sebagai informasi tentang perkembangan manusia yang diakumulasikan ke sekolah.
Pemikiran ini timbul sebagai usaha untuk mengorganisasi informasi
dan data. Interpretasi tentang pengetahuan perkembangan dasar manusia untuk
membedakan dalam teori pembelajaran yang dikemukakan oleh perencana kurikulum.
I.
Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Administrasi Kurikulum
Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan administrasi
kurikulum di antaranya sebagai berikut:
1.
Menyusun
perencaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
2.
Mengembangkan
organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
3.
Memimpin
sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara
optimal.
4.
Mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang
efektif.
5.
Menciptakan
budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
peserta didik.
6.
Mengelola
guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
7.
Mengelola
sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara
optimal.
8.
Mengelola
hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide,
sumber belajar, dan pembinaan sekolah/madrasah.
9.
Mengelola
peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik.
10.
Mengelola
pengembangan kurkulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan
pendidikan nasional.
11.
Mengelola
keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,
transparan dan efisien.
12.
Mengelola
ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13.
Mengelola
unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan
kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
14.
Mengelola
sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan.
15.
Memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi bagi kepentingan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah.
16.
Melakukan
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut.
(dikutip dari parassitah.blogspot.com/2012/12/makalah-administrasi-kurikulum.html)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Administrasi
kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara continue
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Kegiatan
administrasi kurikulum ditinjau dari tiga fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan/penilaian.
§ Administrasi kurikulum bertujuan untuk:
1.
Membantu
para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, mengendalikan, serta menila proses belajar mengajar di sekolah.
2.
Meningkatkan
keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai sumber belajar
dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat.
§ Fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
2.
Meningkatkan
keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya
melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu mellui kegiatan
ekstrakurikuler yang dikeola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3.
Meningkatkan
relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif
dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitar.
4.
Meningkatkan
efektifitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan terpadu
dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
belajar.
5.
Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu
dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan
dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain
dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa selalu
termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena
adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
6.
Meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum, kurikulum yang
dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi
bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan
pembangunan daerah setempat.
Kegiatan dalam
administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan
sebagai instrumen dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Kegiatan
administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan kurikulum benar-benar terencana
dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik pula.
B.
Saran
Dari
penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadikan
pembaca mengetahui dan memahami apa hakikat dari administrasi kurikulum dalam
dunia pendidikan dan dapat memberikan informasi dalam rangka menciptakan
manajemen sekolah bermutu yang tentunya harus didasarkan pada manajemen
kurikulum yang bermutu pula.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Sukirman, Hartati dkk. 2009. ADMINISTRASI DAN SUPERVISI
PENDIDIKAN. Yogyakarta: UNY Press.
Ø __________. 2016. Administrasi. (online) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Administrasi diakses pada Kamis, 14 Januari 2016 pukul 11.00 WIB.
Ø __________. 2016. Kurikulum. (online) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurikulum diakses pada
Kamis, 14 Januari 2016 pukul 11.05 WIB.
Ø Jihad. _____. Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli.
(online) jihadada.blogspot.com/p/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html
diakses pada Kamis, 14 Januari 2016 pukul 11.10 WIB.
Ø Meysin, Sinde. 2009. Tujuan Administrasi Kurikulum. (online)
sindemeysin.blogspot.com/2009/04/tujuan-administrasi-kurikulum.html
diakses pada Kamis, 14 Januari 2016 pukul 12.00 WIB.
Ø Sitah, Paras. 2012. Makalah Administrasi Kurikulum. (online)
parassitah.blogspot.com/2012/12/makalah-administrasi-kurikulum.html
diakses pada Kamis, 21 Januari 2016 pukul 12.25 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar