TERKONTAMINASI
ZAMAN
Oleh:
Iis Ihsani
“Kemajuan
tidaklah mungkin tanpa perubahan, dan orang yang tidak mengubah pikirannya
takkan mampu mengubah apapun.”
Sebagaimana
kita ketahui bahwasannya dari sejak dulu pun manusia sudah menggunakan
teknologi, manusia menggunakan teknologi karena memang manusia memiliki akal.
Dengan akal yang dimilikinya, manusia ingin bisa menyelesaikan masalahnya,
ingin memiliki hidup yang lebih baik, dan lain sebagainya. Teknologi merupakan
sesuatu yang telah menjadi bagian dari hidup manusia, tidak bisa dipungkiri
bahwa teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, karena teknologi
itu sendiri diciptakan untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini telah membawa perubahan
yang sangat besar bagi kehidupan manusia dibandingkan dengan zaman dahulu
sebelum teknologi berkembang pesat. Perkembangan zaman dan teknologi sekarang
ini juga telah mengubah gaya hidup manusia sehingga terbentuklah sebuah gaya
hidup manusia yang modern, digital dan serba instan.
Jika
mengutip dari pendapat Alvin Toffler, saat ini kita sedang menghadapi gelombang
ketiga atau third wave. First wave atau gelombang pertama
berlangsung pada sekitar tahun 1650-1750. First wave dikenal sebagai
masa bercocok tanam. Pada gelombang pertama seluruh kegiatan manusia masih
dilakukan secara manual. Manusia masih menggunakan tenaga dan otot untuk
bekerja. Contohnya seperti mencangkul, berburu, dan bepergian dilakukan dengan
tenaga. Second wave atau gelombang kedua dimulai pada abad ke-18 yang
dinamakan sebagai masa industrialisasi yang mana tenaga dan otot mula diganti
dengan mesin. Kegiatan yang dulu masih menggunakan tenaga mulai diganti dengan
mesin. Industri besar yang awalnya menggunakan tenaga manusia mulai diganti
dengan mesin. Produksi massal mengakibatkan kelahiran bentuk baru ekonomi dan
adopsi dari konsep-konsep manajerial yang baru seperti standardisasi,
spesialisasi, sentralisasi, sinkronisasi, ekonomi skala dan perusahaan.
Menjelang akhir perang dunia kedua, gelombang ketiga mulai muncul. Mesin tidak
sepenuhnya tergantikan, namun ditambah dengan adanya pengetahuan. Masa
gelombang ke tiga dinamakan abad informasi.
Perkembangan
dan perubahan teknologi dan informasi yang sedang terjadi saat ini membawa
dampak positif dan negatif terhadap gaya hidup manusia. Dampak positif dari perkembangan
teknologi adalah gaya hidup digital yang menggambarkan fenomena hidup zaman
sekarang, yakni sebagai revolusi gaya hidup (bahkan budaya hidup) akibat
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat. Dengan
menggunakan peralatan digital, pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih efisien
dalam arti menghemat biaya dan waktu, dapat lebih efektif karena tujuan
pekerjaan bisa dicapai lebih cepat dari sebelumnya. Sebagai contoh, pada zaman
dahulu sebelum adanya telepon, manusia berkomunikasi jarak jauh melalui surat.
Butuh waktu yang sangat lama agar surat tersebut diterima oleh penerima surat.
Apalagi jika informasi yang akan disampaikan adalah informasi yang sangat
penting dan harus segera disampaikan, maka penggunaan surat menjadi tidak
efektif. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, sekarang ini mausia dapat
memanfaatkan berbagai layanan teknologi komunikasi seperti sms, telepon, email
dan bahkan media sosial yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan
seluruh orang di dunia tanpa terbatas ruang dan waktu. Tentu saja hal ini dapat
meningkatkan keefisiensian berkomunikasi bagi manusia.
Selain
memberikan dampak positif, teknologi juga memberikan dampak negatif pada gaya
hidup manusia yakni menimbulkan gaya hidup modern yakni gaya hidup yang tidak
sesuai dengan norma-norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Sehingga
terjadilah perubahan sikap dan perilaku masyarakat yaitu berupa kemerosotan
moral. Dari gaya hidup modern ini, manusia lebih menyukai duduk di depan
komputer yang memiliki pelayanan untuk mengakses internet daripada
bersosialisasi dengan manusia lain di dunia nyata, hal ini menyebabkan
menyempitnya bahkan hilangnya hakikat sosial yang sebenarnya. Perkembangan
teknologi pun dapat meningkatkan kasus kriminalitas, seperti halnya berbagai
pemberitaan di televisi yang menyebutkan bahwa banyaknya modus dari kawanan
atau seorang penjahat untuk melangsungkan aksinya dengan memanfaatkan media
sosial, baik itu dalam kasus penculikan, perdagangan orang, pencucian otak, penipuan
dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi di zaman sekarang yang semakin
canggih ini memungkinkan manusia untuk bebas mengungkapkan apapun secara bebas tanpa
harus berbicara langsung yang membuat pemakainya menjadi gagap ketika harus
berbicara secara langsung, chatting dan bahasa tulisan yang digunakan
dalam suatu komunikasi lewat internet membuat manusia tidak peduli dengan tata
bahasa dan tata kalimat yang baik. Sebuah gaya hidup malas juga merupakan
dampak negatif dari adanya perkembangan teknologi, karena dengan adanya
teknologi manusia dapat mengurangi aktivitasnya, dan dapat menghambat
kreativitas manusia jika memang manusia itu sendiri tidak pandai dalam pemanfaatan
teknologi untuk pengembangan dirinya. Dari perkembangan teknologi pula dapat
menyebabkan manusia mengisi waktunya hanya untuk bermain gadget atau alat
canggih lainnya sehingga manusia menjadi lupa waktu, baik itu waktu makan,
belajar, tidur, dan sebagainya. Pemakaian pada gadget yang terlalu berlebihan
juga dapat membuat manusia sulit berkonsentrasi, karena manusia mudah bosan dan
gelisah ketika terpisah dari gadgetnya. Dalam penggunaan teknologi yang tak
terkontrol juga dapat menimbulkan berbagai dampak yang sangat fatal seperti
halnya orang tua yang memberikan pelayanan penuh terhadap anaknya untuk
penggunaan gadget dan alat canggih lainnya yang dilengkapi dengan akses
internet. Hal ini memungkinkan seorang anak dapat secara bebas mengakses
informasi apapun yang dia mau di internet tanpa adanya pengawasan dan
pengarahan khusus dari orang tuanya, contohnya saja mengakses informasi dewasa yang
tidak seharusnya ia ketahui diusianya yang masih terlalu dini.
Memang
pada zaman modern ini, gaya hidup manusia yang datang dari dunia barat tersebut
sudah mengakar dan membudaya di masyarakat kita khususnya di negara Indonesia
yang sebenarnya secara lahiriah menganut budaya hidup ketimuran. Dengan
masuknya budaya barat (westernisasi) yang dianggap sebagai hal yang keren,
kekinian, tidak kuno, modern membuat manusia seolah melupakan nilai luhur dan
jati diri yang ada pada budaya ketimuran di Indonesia, hal ini disebabkan
karena manusia tidak memiliki sikap kritis yakni tidak menyaring terlebih
dahulu budaya baru yang masuk ke Indonesia, kebanyakan dari kita langsung menelan
mentah-mentah budaya yang masuk ke Indonesia sehingga perlahan budaya asli
Indonesia mulai tergeser dengan budaya baru yang dilahirkan dari perkembangan
zaman yang modern dan serba canggih ini.
Untuk
mengatasi berbagai dampak buruk dari perkembangan teknologi yang membuat
manusia terkontaminasi dengan zaman adalah dengan cara filter yakni
menyaring terlebih dahulu budaya yang datang ke Indonesia, kita tidak dengan serta-merta
mengambil atau menjadikan secara mutlak dan sepenuhnya budaya baru itu untuk
dijadikan sebagai budaya hidup kita, karena kita sendiri sudah memiliki budaya
yang memang sudah menjadi karakteristik dan jati diri kita sejak dahulu. Jadi memang
tidak ada salahnya kita menyerap budaya baru ke dalam gaya hidup kita, tetapi
kita harus pandai dalam memilah-milih mana budaya yang memang baik bagi kita
dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku. Penggunaan
teknologi yang sudah bukan hal tabu lagi bagi kehidupan dunia modern sekarang
ini, sebaiknya lebih dimanage dan dikontrol dengan tidak terlalu offer
dalam pemakaian/pemanfaatannya karena teknologi tidak selalu memberikan dampak
positif bagi hidup kita, banyak pula dampak negatif yang ditimbulkan. Jadi jika
kita pandai dalam pemanfaatannya maka akan meminimalisir dampak negatif yang
akan terjadi. Terlebih lagi untuk para orang tua yang memberikan fasilitas
secara cuma-cuma kepada anaknya dalam penggunaan gadget yang disertai dengan
internet, sebaiknya lebih bisa memberikan kebijakan dalam penggunaannya oleh
anak, yakni dengan memberikan pengawasan serta bimbingan yang baik saat anak
menggunakan gadgetnya. Sebagai orang tua juga jangan biarkan seorang anak
menghabiskan waktunya untuk menggunakan gadget, berikan kebijakan dalam waktu
penggunaannya yang tidak boleh lebih dari dua jam sehingga seorang anak tidak
merasa sangat bergantung kepada gadget karena masih banyak kegiatan ataupun
waktu yang harus dilakukan oleh anak seperti belajar dan bermain untuk
menunjang perkembangan usianya.
Sebagai
warga masyarakat yang baik dan memiliki sikap nasionalisme, kita seharusnya bisa
lebih mendominasi budaya hidup bangsa Indonesia dalam gaya hidup kita, kita
harus merasa bangga dan cinta akan budaya yang menjadi nilai luhur bangsa
Indonesia. Dan khususnya bagi para pemuda, yaitu cikal bakal kemajuan suatu
bangsa harus lebih menjadikan diri kita sebagai creator, karena dalam perkembangan
zaman sekarang ini banyak manusia yang memiliki sikap konsumtif yang merujuk
pada budaya hidup sekularisme, inilah salah satu penghambat kemajuan bangsa
Indonesia. Kita sebagai para pemuda harus bisa lebih menyokong dalam kemajuan
bangsa Indonesia salah satunya dengan meninggalkan sikap konsumtif dan beralih
menjadi manusia bermanfaat yang produktif dengan sejuta kreativitas serta
mengubah pola pikir kita menjadi dinamis, tidak sekuler dan selalu
mengaplikasikan sikap nasionalisme (cinta tanah air).
Penulis
adalah Mahasiswa Prodi PGMI IAI Bunga Bangsa Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar