Entri yang Diunggulkan

ARTIKEL "TERKONTAMINASI ZAMAN"

TERKONTAMINASI ZAMAN Oleh: Iis Ihsani “Kemajuan tidaklah mungkin tanpa perubahan, dan orang yang tidak mengubah pikirannya takkan mampu...

Minggu, 21 Februari 2016

CERPEN CINTA YANG KANDAS

Created by: IIS IHSANI

Suatu hari, di ruang kelas 8B tepatnya salah satu kelas yang terdapat di SMP Negeri 1 terdengar sangat gaduh dan ramai karena tidak ada guru.
(tiba-tiba)
“Assalammualaikum.” Terdengar suara seorang guru masuk ke dalam kelas 8B dan spontan memecah kegaduhan yang ada di kelas tersebut.
“Waalaikumsallam.” Jawab anak-anak serentak.
“Anak-anak, kalian akan mempunyai teman baru. Dia pindahan dari SMP Negeri 2.” Papar Ibu Tina, wali kelas 8B.
“Waah.. siapa bu siapa?” Tanya anak-anak penasaran.
“Perempuan atau laki-laki bu.” Tanya salah satu anak, Rino.
“Laki-laki, Rino.” Jawab Ibu guru.
“Yaahh.. aku kira perempuan, Bu.” Ucap Rino setengah nyengir.
“Huuu.” Sorak seisi kelas kepada Rino.
“Murid barunya ganteng enggak, Bu?” Tanya Mira sedikit centil.
“Hm.. kamu ini.” Jawab Ibu Tina sambil menghela nafas.
(Ibu Tina menghampiri pintu dan memanggil murid tersebut untuk masuk dan memperkenalkan diri)
“Perkenalkan, nama saya Sammy Aprilio, panggil saja saya Sam. Saya pindahan dari SMP Negeri 2. Saya tinggal di Cikarang. Senang mengenal kalian.” Tukas Sammy sambil tersenyum kepada teman-teman barunya.
“Hai Sam, nama aku Mira. Salam kenal ya.” Ucap Mira sambil tersenyum.
“Iya, salam kenal juga ya Mira.” Jawab Sammy.
“Sammy, kamu duduk di sana dengan Edo.” Ucap Ibu guru kepada Sammy sambil menunjuk bangku bagian pojok sebelah timur.
“Iya, Bu.” Jawab Sammy, lalu ia langsung duduk dengan Edo.
“Oke anak-anak, kita mulai saja pelajaran kali ini.” Ucap Ibu Tina sambil membuka pelajaran Bahasa Indonesia.
“Eh, Ra.” Ujar Adel berbisik sambil menyenggol Tira. “Si Sammy tuh saudara aku tahu.” Tambah Adelia, teman sebangku Tira.
“Oh ya?” Jawab Tira dengan nada tak percaya. “Tapi kok enggak mirip sama kamu ya?” Ucap Tira setengah meledek Adel.
“Ah kamu ini, namanya juga saudara masa harus mirip kan aku sama dia bukan kembar.” Tukas Adel sedikit kesal.
“Hahahaha.” Jawab Tira sambil tertawa.
*tengtengteng* Suara lonceng tanda istirahat berbunyi, semua siswa terlihat menampakan wajah berseri bahagia.
(Tiba-tiba)
“Adeeeeel.” Terdengar suara seorang anak laki-laki menyapa Adel.
Adel menoleh ke arah suara tersebut, “Eh, Sammy.” Jawab Adelia.
“Del, aku pinjam jadwal pelajaran dong.” Ucap Sammy dengan mata sedikit melirik ke arah Tira yang sedang duduk di samping Adel sambil melemparkan senyum.
“Iya boleh, nanti sore kamu ke rumahku saja, Sam.” Ujar Adel.
“Iya, Del.” Ucap Sammy. “Aku boleh duduk bareng kalian” tambah Sammy kepada Adel dan Tira.
“Oh iya boleh.” Jawab Tira dan Adel.
“Hey.. Nama kamu siapa?” Tanya Sammy sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah Tira sambil tersenyum.
“Namaku Tira Shidqia.” Jawab Tira sambil membalas uluran tangan Sammy yang meminta berkenalan kepadanya.
“Senang berkenalan denganmu, Tira.” Ucap Sammy kepada Tira.
“Iya, Sam sama-sama.” Tukas Tira.
“Kalian istirahat enggak ke kantin, memang enggak lapar?” Tanya Sammy kepada Tira dan Adel.
“Emang kenapa, kamu mau traktir kita makan memangnya?” Ucap Adel bercanda.
“Memang kalian mau?” Tanya Sammy lagi.
“Ya mau dong, hahaha.” Jawab Adel.
“Yaudah ayo ke kantin, aku traktir.” Ajak Sammy yang sedari tadi memperhatikan Tira.
“Serius kamu, Sam? Pasti ada maunya ya traktir kita?” Tanya Adel curiga.
“Ya ampun, Del. Fikirannya negatif terus sih kalau sama aku.” Jawab Sammy membela diri.
“Habis biasanya kamu begitu.” Ledek Adel kepada Sammy.
“Kali ini enggak, Del. Aku ikhlas traktir kalian.” Ucap Sammy serius. “Ayo.” Tambah Sammy sambil berdiri dan mengajak Tira dan Adel menuju kantin.
(di kantin)
“Tir, kamu mau makan apa?” Tanya Sammy.
“Aku.. aku sih gimana kalian aja.” Jawab Tira sambil tersenyum.
“Aduh.. Tira aja nih yang ditawarin?” Tukas Adel dengan nada sedikit kesal dan meledek. “Wah, jangan jangan..” tambah Adel sambil nyengir.
“Ih apaan sih, Del.” Jawab Tira dan Sammy serentak sehingga membuat mereka saling berpandangan.
“Tuh kan bisa barengan gitu, ciee..” Ledek Adel kepada Tira dan Sammy.
“Ih Adel...” Ucap Tira dengan gemas sambil mencubit paha Adel.
Adel hanya tertawa melihat sahabatnya salah tingkah dan mukanya memerah.
(Di rumah, Tira sedang asyik mendengarkan musik kesukaannya. Lagu Fatin Shidqia Lubis-Dia Dia Dia tiba-tiba terdengar suara nada tanda pesan masuk di handphone-nya)

Dari: 082123******
Tira J
 
“Siapa ini yang sms?” Ucap Tira saat membaca pesan masuk di handphone-nya dengan nomor yang tidak tercantum di kontaknya.
                                       

Lalu Tira mengetikkan balasan kepada nomor tersebut “Maaf ini siapa?”
Beberapa waktu kemudian, terdengar suara tanda pesan masuk balasan dari nomor yang tidak dikenal tadi.
“Sammy.” Ucap Tira saat membaca pesan masuk di handphone-nya.
Setelah saling mengobrol satu sama lain lewat handphone akhirnya mereka semakin dekat begitupun ketika di sekolah.
(Pada suatu hari ketika di sekolah, tepatnya pulang sekolah)
“Ra..” Ucap Sammy kepada Tira.
“Iya, Sam. Ada apa?” Tanya Tira.
“Jangan pulang dulu, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” Ujar Sammy dengan nada serius.
“Ngomong apa, Sam?” Tukas Tira penasaran.
Tiba-tiba Sammy langsung menggandeng tangan Tira untuk masuk ke dalam kelas.
(Di kelas)
“Tira..” Sapa Sammy dengan lembut.
“Iyaa.” Jawab Tira singkat.
“Ra, kamu mau enggak jadi pacar aku?” Ungkap Sammy sambil memegang tangan Tira.
“Mmmm... gimana ya?” Jawab Tira menggantung. “Maaf aku gabisa, Sam.” Tambah Tira dengan pelan.
“Kenapa, Ra?” Tanya Sammy dengan muka sedikit lesu dan sedih.
“Maksudnya.... Aku enggak bisa nolak.” Jawab Tira sambil tersenyum menatap muka Sammy.
“Tiraa... Kamu Serius?” Jawab Sammy terkejut sedikit tidak percaya.
“Iyaa.. Aku serius Sammy.” Papar Tira kepada Sammy sambil tersenyum manis.
“Makasih ya Tira, aku janji akan setia sama kamu.” Ucap Sammy sambil mencium tangan kanan Tira.
“Iya, Sam. Aku percaya kok.” Timpal Tira dengan hati senang.
(Semakin hari hubungan Tira dan Sammy semakin dekat, hingga tiba pada hari ulang tahun Tira ke 15 tahun, pada seminggu sebelum hari ulang tahun Tira, Sammy menjauhi dan sedikit cuek kepada Tira)
“Ra, nanti sepulang sekolah ke rumahku yuk.” Ucap Adel kepada Tira.
“Memang mau apa, Del?” Tanya Tira kepada Adel.
“Main laah, memang kamu gamau main ke rumah aku.” Timpal Adel dengan nada sedikit kesal.
“Enggak, bukannya gitu. Aku hanya sedang enggak enak hati hari ini, Del. Sammy sikapnya aneh, Del akhir-akhir ini.” Papar Tira kepada Adel.
“Mungkin dia lagi banyak pikiran atau masalah, Ra. Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, mending kamu hilangin penat dengan main ke rumah aku nanti siang, gimana?” Ajak Adel kepada Tira sembari menghibur Tira.
“Tapi Raa.... hari ini kan..” Ucap Tira kepada Adel, namun saat Tira belum selesai ngomong, Adel langsung memotong pembicaraannya.
“Hm.. yaudah ya Ra, aku mau pulang dulu. Aku duluan ya.” Tukas Adel dengan terburu-buru dan langsung meninggalkan Tira.
“Iya, Del. Hati-hati ya.” Jawab Tira.
(Siang harinya, Tira mengunjungi rumah Adel. Setibanya di rumah Adel)
“Assalammualaikum, Adeeel.. Adeeel..” Panggil Tira sambil mengetuk pintu rumah Adel yang nampak sepi bagai tak berpenghuni.
“Ih, Adel kemana sih? Katanya menyuruh aku ke rumahnya, tapi di rumahnya enggak ada siapa-siapa.” Gerutu Tira dengan nada kesal. “Aku telpon saja.” Ujar Tira sambil mengambil handphone di saku celananya.
“Duh, kok enggak dijawab sih.” Ucap Tira sambil memandangi layar handphone-nya.
Namun Tira masih penasaran dan akhirnya membuka pintu rumah Adel. Seketika lampu menyala dan ruang tamu Adel dihiasi banyak balon dan hiasan indah.
“Happy Birthdaaaaaaaay..” Teriak semua yang ada di dalam ruang tamu rumah Adelia.
Tira tidak menyangka bahwa dia akan diberi kejutan oleh semua teman sekelasnya. Namun di dalam ruangan itu Tira seperti mencari-cari sosok yang ia dambakan ada di situ.
“Hey.. kamu nyari apa sih?” Tanya Adel mengagetkan Tira.
“E..e..e.. Enggak kok, Del. Makasih ya kejutannya. Makasih semuanya.” Ungkap Tira kepada semua temannya.
(Tiba-tiba)
“Hey.. selamat ulang tahun sayang.” Terdengar suara lembut di telinga Tira sambil membawa Cake dan membuat Tira kaget.
Tira menoleh ke arah suara, “Sammy... aku kira kamu lupa sama hari ulang tahun aku.” Ucap Tira manja kepada Sammy.
“Hehe.. mana mungkin aku lupa. Maafkan aku sudah membuatmu kesal akhir-akhir ini, itu merupakan salah satu strategi kejutan hari ulang tahunmu.” Papar Sammy sambil mencubit pipi Tira.
“Kamu ini...” Timpal Tira mencubit tangan kanan Sammy.
(Beberapa hari berlalu, Tira menangkap ada yang aneh dari sikap Sammy, ya dia berubah drastis. Dia jarang memberi kabar dan kurang perhatian lagi kepada Tira)
“Sam, ada apa dengan kamu? Kok sepertinya akhir-akhir ini kamu berubah, sikap kamu aneh. Kamu jarang memberiku kabar, kamu enggak perhatian lagi sama aku.” Tanya Tira dengan serius menatap Sammy.
“Ra.. sepertinya hubungan kita tidak bisa dilanjutkan lagi. Aku minta maaf.” Ungkap Sammy sambil menunduk.
“Kenapa, Sam?” Tanya Tira dengan mata berkaca-kaca.
“Papaku pindah tugas ke luar kota, Ra. Dan aku ga bisa menjanjikan aku akan kembali ke kota ini lagi. Jadi lebih baik kita putus saja. Sekali lagi maafkan aku, Ra. Aku akan selalu mengingat kamu, kamu wanita pertama yang mengisi hati aku. Jangan lupain aku ya, Ra.” Ungkap Sammy sambil mengusap air mata di pipi Tira.
“Jika memang itu yang terbaik untuk kita, aku terima. Aku ga akan lupain kamu, kamu juga jangan lupain aku ya.” Ucap Tira sambil terisak tak mampu menahan tangisnya.
“Iya, Tira. Semoga kita bisa berjumpa lagi.” Timpal Sammy.
“Iya, Sam. Aku juga ingin fokus dulu ke masa depan dan cita-citaku. Kalo kita jodoh, kita pasti bertemu lagi kok.” Jawab Tira sambil mencoba meredam tangisnya.
“Iya, Tira. Aku sayang kamu.” Ucap Sammy sambil mencium kening Tira dan memeluknya.

-Selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar